Para peneliti di MIT telah memperkenalkan struktur digital. Serat yang tertanam di dalam kemeja dapat mendeteksi, menyimpan, mengekstrak, menganalisis, dan menyampaikan informasi serta data yang bermanfaat, termasuk suhu tubuh dan aktivitas fisik. Sejauh ini, serat elektronik telah disimulasikan. "Penelitian ini adalah yang pertama kali mewujudkan kain yang dapat menyimpan dan memproses data secara digital, menambahkan dimensi baru kandungan informasi pada tekstil, dan memungkinkan pemrograman verbatim pada kain," ujar Yoel Fink, penulis senior studi tersebut.
Penelitian ini dilakukan bekerja sama erat dengan Departemen Tekstil Sekolah Desain Rhode Island (RISD) dan dipimpin oleh Profesor Anais Missakian.
Serat polimer ini terbuat dari ratusan chip mikro-digital silikon persegi. Serat ini tipis dan cukup fleksibel untuk menembus jarum, menjahit kain, dan tahan setidaknya 10 kali pencucian.
Serat optik digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar di dalam memori. Peneliti dapat menulis, menyimpan, dan membaca data pada serat optik, termasuk berkas video berwarna penuh berukuran 767 kb dan berkas musik berukuran 0,48 MB. Data tersebut dapat disimpan selama dua bulan jika terjadi pemadaman listrik. Serat optik ini memiliki sekitar 1.650 jaringan saraf tiruan yang terhubung. Sebagai bagian dari penelitian ini, serat digital dijahitkan ke ketiak baju partisipan, dan pakaian digital tersebut mengukur suhu permukaan tubuh selama kurang lebih 270 menit. Serat optik digital dapat mengidentifikasi aktivitas yang telah dilakukan oleh orang yang memakainya dengan akurasi 96%.
Kombinasi kemampuan analitis dan serat optik berpotensi untuk aplikasi lebih lanjut: dapat memantau masalah kesehatan secara real-time, seperti penurunan kadar oksigen atau denyut nadi; peringatan tentang masalah pernapasan; dan pakaian berbasis kecerdasan buatan yang dapat memberikan informasi kepada atlet tentang cara meningkatkan performa dan saran untuk mengurangi risiko cedera (contohnya Sensoria Fitness). Sensoria menawarkan rangkaian lengkap pakaian pintar untuk menyediakan data kesehatan dan kebugaran secara real-time guna meningkatkan performa. Karena serat optik dikendalikan oleh perangkat eksternal kecil, langkah selanjutnya bagi para peneliti adalah mengembangkan microchip yang dapat ditanamkan ke dalam serat optik itu sendiri.
Baru-baru ini, Nihaal Singh, mahasiswa Fakultas Teknik KJ Somaiya, mengembangkan sistem ventilasi Cov-tech (untuk menjaga suhu tubuh) untuk perlengkapan APD dokter. Pakaian pintar juga telah merambah bidang pakaian olahraga, pakaian kesehatan, dan pertahanan nasional. Selain itu, diperkirakan pada tahun 2024 atau 2025, skala tahunan pasar pakaian/kain pintar global akan melampaui USD 5 miliar.
Jadwal untuk kain kecerdasan buatan semakin pendek. Di masa depan, kain tersebut akan menggunakan algoritma pembelajaran mesin (ML) yang dirancang khusus untuk menemukan dan memperoleh wawasan baru tentang pola biologis potensial dan membantu mengevaluasi indikator kesehatan secara real-time.
Penelitian ini didukung oleh Kantor Penelitian Angkatan Darat AS, Institut Nanoteknologi Prajurit Angkatan Darat AS, Yayasan Sains Nasional, Dana Kelautan Institut Teknologi Massachusetts, dan Badan Pengurangan Ancaman Pertahanan.


Waktu posting: 09-Jun-2021